Asal usul makhluk hidup
- Teori abiogenesis
- Teori biogenesis
- Teori evolusi kimia
- Teori evolusi biologi
1.
Teori abiogenesis
Menurut istilah abiogenesis dibagi
menjadi 3 sub kata “a” yang artinya tidak, ‘’bio’’ yang artinya hidup,
‘’genesis’’ yang artinya pembentukan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa teori
abiogenesis adalah kehidupan asal
mula makhluk hidup adalah dari BENDA MATI dan terjadi begitu saja / secara
spontan yang disebut dengan generation spontanea.
Tokoh
Pendukung Abiogenesis :
I. Aristoteles (384 SM)
Aristoteles (bahasa
Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM) adalah
seorang filsuf
Yunani,
murid dari Plato
dan guru dari Alexander yang Agung.[]
Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika,
puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan,
etnis, biologi dan zoologi.[1]
Bersama dengan Socrates
dan Plato, ia
dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di
pemikiran Barat (http://id.wikipedia.org)
Ia mengungkapkan 2 teori yang didapat dari penelitiannya
yaitu
a. Cacing berasal dari
tanah
b. Belatung berasal dari daging busuk
b. Belatung berasal dari daging busuk
II. Antonie van leuwenhoek (abad 17)
Antonie Philips
van Leeuwenhoek (lahir di Delft, Belanda, 24 Oktober 1632 – meninggal di Delft, Belanda, 30 Agustus
1723 pada umur 90
tahun) adalah ilmuwan
Belanda yang
berasal dari Delft
(http://id.wikipedia.org).
Ia mengungkapkan
bahwa ia menemukan mikroskop
sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang aneh yang amat
kecil pada setetes air hujan, rendaman jemari, feses, gigi, atau bahkan kuman
yang berasal dari udara dan makanan basi.
2. Teori biogenesis
Teori biogenesis adalah kebalikan dari teori
abiogenesis. Menurut istilah biogenesis dibagi menjadi 2 sub kata ‘’bio’’ yang artinya hidup, ‘’genesis’’ yang
artinya pembentukan. Jadi dapt simpulkan bahwa teori biogenesis itu Kehidupan
berawal dari makhluk hidup sebelumnya.
Teori Abiogenesis dibantahkan oleh :
a.
Fransisco Redi
b.
Lazzaro Spallanzani
dan
c.
Luis Pasteur
- Francesco Redi adalah seorang dokter, ahli bedah, dan ilmuwan yang terkenal dengan eksperimennya yang menentang teori generasi spontan (Spontaneous Generation). Sebagai seorang dokter dan ahli bedah, dia melayani bangsawan Tuscany seperti Ferdinand II dan Casimo III. Redi juga dikenal sebagai seorang penulis soneta, salah satu karyanya yang terkenal berjudul Bacco in Toscano (1685) (http://id.wikipedia.org).
Redi melakukan percobaan menggunakan 3 setoples,
·
Toples 1 Diisi sekerat
daging, dibiarkan terbuka
·
Toples 2 Diisi sekerat
daging, ditutup rapat
·
Toples 3 Diisi seikat
daging, ditutup kain kasa
Hasilnya :
·
Toples 1 Daging membusuk ditemukan banyak larva lalat
(belatung)
— Toples 2 Daging tidak
membusuk, tidak ditemukan belatung
— Toples 3 Daging
membusuk, tidak ditemukan belatung
Jadi dari
percobaan diatas redi dapat mengambil kesimpulan bahwa
— Larva atau belatung
yang terdapat dalam daging busuk II dan III bukan terbentuk dari daging yang
membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika
lalat hinggap di daging.
- Lazzaro Spallanzani
Lazzaro Spallanzani (lahir 10 Januari 1729 – meninggal
12 Februari 1799 pada umur
70 tahun) adalah seorang imam, ahli fisiologi, dan ilmuwan asal Italia. Dia
lahir dari pasangan Gianniccolò, seorang pengacara, dan Lucia Ziglia. Pada
tahun 1753, Spallanzani mendapatkan gelar doktor di bidang filosofi dan lima
tahun kemudian ditahbiskan menjadi imam. Saat
menjadi imam, penelitiannya tentang fenomena alam tetap berjalan dan didanai
oleh Gereja. generasi spontan mikroorganisme kaldu pembusukan
ada tahun 1755, Spallanzani menjadi pengajar logika, metafisik, dan bahasa
Yunani di Perguruan Tinggi Regio, Lombardy. Laporan
terakhir yang ditulis oleh Spallanzani muncul pada tahun 1978 mengenai pengamatan tanaman
yang disimpan dalam air dan sinar
matahari memberikan oksigen dan menyerap karbon
dioksida. Spallanzani meninggal akibat koma uremik pada 12 Februari 1799 (http://id.wikipedia.org).
Setelah
fransesco redi melakukan percobaan, lazzaro spallanzani pun melakukan percobaan
yaitu dengan 2 stoples
·
Stoples 1 Diisi air kaldu hasil pendidihan, dibiarkan terbuka
·
Stoples 2 Diisi air pendidihan, dittup rapat dan diolesi
parafin selagi masih panas
Hasilnya :
·
Stoples 1 Air kaldu menjadi keruh, bau, dan mengandung
banyak mikroba
·
Air kaldu tetap jernih,
tidak timbul bau, tidak mengandung mikroba
Dari percobaan nya
spallazani mngambil kesimpulan bahwa
Mikroba yang ada di dalam kaldu bukan berasal dari
air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi,
adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara kedalam
air kaldu.
- Luis Pasteur
Louis Pasteur (lahir di Dole, Jura, Franche-Comté,
Perancis, 27
Desember 1822 – meninggal
di Marnes-la-Coquette, Hauts-de-Seine, Perancis, 28
September 1895
pada umur 72 tahun) adalah ilmuwan kelahiran Perancis.
Sebagai ilmuwan, ia berhasil menemukan cara mencegah pembusukan
makanan hingga beberapa waktu lamanya dengan proses pemanasan yang biasa
disebut pasteurisasi.
Louis Pasteur memulai kariernya sebagai ahli fisika di sebuah
sekolah lanjutan atas. Pada usia 26 tahun ia sudah menjadi profesor di
Universitas Strasbourg, kemudian ia pindah ke Universitas Lille dan di
sana pada tahun 1856
ia melakukan penemuan yang berarti sangat besar bagi bidang kedokteran (http://id.wikipedia.org).
Louis merupakan penyempurna dari teori biogenesis yang
dilakukan oleh fransesco redid an spallazani. Ia menumbangkan teori abiogenesis
dengan percobaan leher angsanya.
Percobaannya menggunkan 2 pipa yaitu pipa lurus dan pipa
leher angsa.
·
Pipa 1 labu diisi air
kaldu, lalu didihkan dengan maksud agar organisme didalam lebih steril. Debu
masuk kdalam labu terinfeksi oleh mikro organisme.
·
Pipa 2 labu diisi air
kaldu, labu didihkan dengan maksud agar organisme didalam lebih steril. Debu
dan partikel di udara tertahan di lebu leher angsa.
Ini dapat kita lihat dalam gambar percobaan Louis
Pasteur
Dari percobaannya Louis Pasteur mengambil kesimpulan
bahwa
mikroorganisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal
dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari mikroorganisme yang ada di udara.
3.
Teori evolusi kimia
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn
kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen
(O2), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi
bumi tidak mampu manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa
sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia
(NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap
berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun
sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama
ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni
kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia,
karena teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
Tokoh – tokoh dalam Teori evolusi kimia :
1.
Harold Urey (1893)
2.
Stanley Miller
- Harold Clayton Urey
Menurut urey makhluk hidu terbentuk dari beberapa
kondisi diantaranya
·
Tersedianya molekul metana, amonia, uap
air dan hidrogen yang banyak di atmosfer
·
Adanya bantuan energi yang timbul dari energi
dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat tersebut bereaksi
membentuk molekkul yang lebih besar
·
Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana
dan susunan kimianya dapat disamakan
dengan virus
·
Dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta
tahun), zat hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi sejenis organisme
(makhluk hidup yang lebih komplek)
- Eksperimen Stanley miller
Miller adalah murid dari Harold urey. Ia menguji
hipotesis Harold urey. ia tertarik untuk mlakukan percobaan tentang asal usul
kehidupan makhluk hidup.
Jika Harold urey melakukan percobaanya dengan halilintar
asli, berbeda dengan Stanley miler, ia Sebagai pengganti energi aliran
listrik halilintar (semasa purba), Miller mengaliri perangkat alat tersebut
dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. adanya aliran listrik
bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat miller bereaksi
membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin,
sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.
Eksperimen Miller dapat memberiakn petunjuk bahwa
satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat,
Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi
abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara
luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap
merupakan rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah
mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari
bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay
semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks dan
terkurung dilautan. Akhirnay membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.
4. Teori biologi
Teori evolusi biologi Alexander Ivanovich Oparin mengemukakan
bahwa evolusi zat-zat kimia terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti
sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan amonia
terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut membentuk zat-zat
organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.
Awal mula evolusi biologi terbentuk
dari,
·
Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
·
Terbentuknya Organisme Fotoautotrof
·
Bangkitnya Organisme Eukariotik